Dictionary attack

Dictionary attack adalah sebuah teknik untuk melawan cipher atau melawan mekanisme otentikasi dengan cara menentukan kunci dekripsi dengan mencari kemungkinan kombinasi kata yang terdapat di dalam sebuah kamus.
            Pada dasarnya dictionary attack adalah pengembangan dari brute force attack, yaitu mencoba memecahkan kode dengan mencoba satu per satu kemungkinan secara berulang (exhaustive search). Akan tetapi dictionary attack bukan mencoba kombinasi satu per satu karakter yang tersedia seperti brute force, melainkan mencoba kombinasi kata yang paling mungkin berhasil dengan input sebuah “list of word” yang dapat didefinisikan (Dictionary), yang biasanya berasal dari daftar kombinasi kata-kata umum yang terdapat dalam kamus, misalnya kamus bahasa Inggris.
Dictionary attack merupakan serangan yang sangat efektif untuk memecahkan kode dan sering digunakan hacker untuk membobol sistem keamanan yang berupa password, seperti akun email, akun jejaring sosial, halaman administrator situs web, dan lain-lain. Dictionary attack dianggap efektif karena memanfaatkan psikologi manusia, yaitu kebiasaan bahwa pengguna akun akan menggunakan kata-kata yang lumrah dan mudah diingat sebagai password suatu akun tertentu, misalnya tanggal lahir, makanan kesukaan, nama orang tua, dan lain-lain. Kata-kata ini merupakan kata yang terdapat dalam kamus (karena merupakan kata yang digunakan sehari-hari) dan mudah diingat. Psikologi manusia dalam membuat password juga telah dikaji dan dibuktikan dengan penelitian.  Saat ini dictionary attack telah dikembangkan variasinya dan semakin tinggi efektivitasnya, sehingga teknik ini masih sering digunakan untuk membobol password pengguna sebuah akun.

Cara Kerja Dictionary Attack
Sistem operasi seperti Windows menyimpan password ke dalam bentuk terenkripsi yang disebut hashes. Password tidak dapat diambil (retrieved) secara langsung dari hashes. Untuk melakukan recover password diperlukan komputasi terhadap hashes dengan possible password (kata-kata yang diduga sebagai password) dan memasukkannya ke dalam list of hashes.
Hacker mengumpulkan kata-kata yang sering digunakan sebagai password ini ke dalam sebuah file yang dinamakan sebagai dictionary (kamus) dan file ini bisa didapatkan dengan mudah di Internet seperti di situs http://lastbit.com/dict.asp, atau kita juga bisa membuatnya sendiri atau menambahkannya dari file dictionary yang sudah ada
.
Gambar di bawah ini merupakan alur proses dari dictionary attack:

Program cracking akan mengubah satu persatu kata-kata yang ada di dalam kamus berdasarkan fungsi hash yang digunakan ke dalam bentuk tabel hash. Hasil perubahan ini kemudian dicocokkan dengan hash pada file password yang didapatkan. Apabila hasil hash ini cocok, artinya password sudah berhasil diketahui. Dengan teknik ini, hacker tidak perlu mencoba semua kombinasi karakter yang ada (seperti brute force attack) sehingga bisa menghemat banyak waktu dan tenaga.
Kentungan dari metode dictionary attack adalah waktu yang dibutuhkan relatif singkat. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah hanya dapat menebak password yang terdiri dari kombinasi kata-kata yang terdapat pada kamus (contoh: jika password pengguna menggunakan kombinasi huruf angka yang tidak terdapat dalam kamus, maka password tidak akan tertebak).

1 komentar: